Untuk kepentingan informasi mengenai kepada
siapa perusahaan mempunyai utang dan berapa besarnya, perusahaan harus
menyeddiakan buku besar pembantu untuk utang yang berfungsi sebagai tempat
mencatat perubahan utang kepada setiap kreditor. Sehingga setiap kali transaksi
pembelian kredit , faktur yang diterima dari penjual akan dicatat sebagai
berikut :
a.
Dalam jurnal pembelian, untuk keperluan posting
ke perkiraan (akun) pembelian dan perkiraan (akun) utang.
b.
Dalam buku besar pembantu utang , pada perkiraan
kreditor yang bersangkutan.
Kegiatan posting dari jurnal
pembelian ke perkiraan pembelian dan utang di buku besar dilakukan setiap akhir
periode tertentu, sedang dalam pencatatan buku besar pembantuutang dilakukan
setiap terjadi transaksi yang mengakibatkan perubahan utang.
Dalam buku besar, perkiraan utang
dagang akan menunjukkan saldo untuk semua utang. Artinya seluruh utang akan
dicatat secara kolektif(gabungan) dan dikurangi dengan adanya pelunasan kepada
kreditor dalam perkiraan utang dagang. Dengan demikian dalam buku besar
umumtidak terdapat informasi mengenai besarnya utang kepada setiap kreditor.
Lain halnya dengan buku besar
pembantu utang yang akan mencatat secara rinci terjadinya utang dan pelunasan
kepada masing – masing kreditor. Satu lajur buku besar pembantu utang untuk satu nama kreditor. Tidak
ada pencatatan secara kolektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar